Saturday, February 18, 2017

Un Lun Dun

Penulis : China Miéville
Penerjemah : Lulu Fitri Rahman
Halaman : 534 halaman
Penerbit : Relung Books – Jakarta (Cetakan I : Januari 2009)


Bagi penonton film Wall-e tentu ingat bahwa bumi di masa depan bakal penuh sampah tak dapat diperbaharui. Sampah-sampah itu berupa logam, benda elektronik yang tak dapat didaur ulang.

Akhirnya bumi penuh dengan sampah, tanah tak lagi subur, dan manusia pun pindah bermukim di angkasa raya. Tinggallah Wall-e di bumi mengurus sampah-sampah itu. hiburannya hanya menonton film drama klasik dari televisi bobrok.

Ketika menyimak buku Un Lun Dun, bisa jadi pembaca yang sudah menonton film Wall-e bakal teringat film itu. Bukan karena jalan cerita yang nyaris sama, melainkan tentang apa yang terjadi dengan sampah-sampah barang kita yang tak diperbaharui.

Kemana perginya baju bekas, payung rusak, mesin tik, hingga mobil rongsok ketika kita tak menggunakannya lagi?

Un Lun Dun adalah kota paralel dengan kota London dimana barang-barang tak terpakai pindah dan menjadi makhluk bernyawa. Barang-barang bekas pakai menjadi makhluk hidup di dunia lain.

Kota paralel ini disebut abkota. Sampah-sampah tak terbaharui merembes ke kota UnLondon, membentuk komunitasnya masing-masing. Sehingga ada pasukan payung, mesin tik, atau komputer bekas. Termasuk kuburan bersama roh-roh gentayangan (hantu).

Di kota ini, bis merah double decker khas Inggris bisa terbang. Dilengkapi kondektur bis yang tugasnya sebagai penagih tiket tak terpakai lagi dalam transportasi bis kota modern.

Ada hutan tersembunyi dalam rumah, jerapah karnivora yang memangsa bak hiena lapar, dan sebentuk awan gelap bermimpi membakar dunia.

Awan gelap atau Smog ini adalah musuh yang bakal menghancurkan sekaligus menguasai UnLondon. Tak Cuma itu, Smog juga berusaha menghimpun kekuatan untuk menguasai dunia.

Penghuni UnLondon menaruh harapan pada kehadiran seorang pahlawan, yang sudah jauh-jauh hari diramalkan dan tertulis di dalam buku yang dapat bicara. Pahlawan disebut Shwazzy atau ”Yang Terpilih” adalah manusia yang bakal menghancurkan Smog.

Akhirnya suatu hari Zanna, bersama temannya Deeba, menemukan pintu masuk rahasia ke kota aneh itu. Gadis jangkung berusia 12 tahun dan pirang seperti diramalkan sebagai Shwazzy (yang terpilih), namun ternyata ramalan kuno tidak terbukti.

Zanna justru tak berdaya melawan Smog, awan gelap yang ingin menguasai Un Lun Dun dan seluruh dunia, dan kembali ke kota London dalam kondisi sekarat.

Tema lingkungan memang menjadi isu hangat saat ini. Smog atau asap kabut merupakan hasil pembakaran batu bara dan pabrik-pabrik di era industrialisasi Inggris. Smog tersingkir dari kota London ketika disahkan undang-undang yang membahas masalah asap atau Clean Air Act pada 1956.

Smog menghimpun kekuatan di abkota. Ia menghirup asap bakaran cerobong pabrik, mempelajari ilmu pengetahuan melalui buku-buku yang dibakar. Dan ternyata, ada konspirasi antara Menteri Lingkungan Hidup Elizabeth Rawley dari London, yang mengirimkan asap ke UnLondon dan menjadi sumber makanan bagi Smog.

Rawley ingin menunjukkan kinerja bagus dan berambisi menjadi Perdana Menteri Inggris.  

Dalam jalinan cerita terungkap pula pengkhianat di dalam peperangan. Seseorang yang bersekutu justru di lain waktu berbalik demi keselamatan pribadi. Konspirasi dan musuh dalam selimut juga menjadi cara mendapatkan kekuasaan.

Novel fiksi yang sesuai bagi pembaca remaja ini  juga seolah menyindir ketakutan Inggris akan teroris pasca tragedi 911. Dikisahkan Deeba yang kembali ke UnLondon, dikejar polisi dan asisten Rawley. Hamba hukum suruhan Rawley itu menjerat Deeba dengan pasal yang tercantum dalam Undang-Undang Terorisme yang dibuat pada 2000. karena Deeba meneror asisten Rawley Murgatroyd, membuatnya gugup dan perlu upaya paksa penahanan.

Cerita ini pun mengajarkan kita bahwa ramalan belum tentu benar. Jangan pasrah terhadap ramalan, karena kesuksesan mengalahkan Smog berkat kecerdasan berpikir, semangat pantang menyerah dan kekompakan.

Daya khayal pembaca terbawa bersama karakter-karakter unik di dunia UnLondon. Sebagai tambahan informasi, China Miéville adalah penulis pemenang British Fantasy Award sebanyak dua kali sehingga tak heran novel kelimanya ini kaya imajinasi.

Yang membuat tidak nyaman, ketidak konsistenan penulisan kota. Lihat saja, ada perbedaan huruf dalam penulisan judul (Un Lun Dun) yang sudah pasti merujuk pada kota UnLondon. (*)


No comments:

Post a Comment